SQL Server merupakan salah satu Relational Database Management System(RDBMS) yang dibuat oleh Micorosoft. Sebagai Database server, dia termasuk dalam sebuah produk yang digunakan untuk menyimpan dan mengambil data dari sebuah aplikasi.
Kali ini akan membahas mengenai Instalasi dan beberapa sintaks di SQL Server.
1. Jalankan file master instalasi sql server (biasanya berbentuk iso) > Pilih bagian Installation > Pilih New SQL Server stand-alone…..

2. Bagian Product Key, masukan lisensi atau produk sql server yang diinginkan > klik Next 3. Setelah itu masuk di bagian License Terms > Centang I accept…. > klik Next
4. Pengecekan Global Rule > klik Next
5. Pada bagian Microsoft Update dan Product Update bisa dihiraukan jika ingin menonaktfikan update otomatis sql server.
6. Bagian Install Setup Files dan Install Rules akan melakukan pengecekan syarat-syarat sebelum instalasi > klik Next
7. Bagian Feature Selection pilih fitur yang diinginkan. Dalam hal ini:

  • Sql Replication
  • Client tools Connectivity
  • SQL Client connectivity

8. Pada bagian Instance Configuration pilih Default Instance
9. Pada Server Configuration pilih service yang akan dijalankan secara otomatis, manual atau disable.
10. Bagian Database Engine Configuration pilih metode autentikasi pilih Mixed Mode dan masukkan password. Setelah itu pilih Add Current User (untuk menambahkan user windows yang sedang login).
Pada bagian ini juga dapat memilih folder tempat SQL Server akan menyimpan Data (.mdf dan .ldf) secara default.
11. Setelah itu rangkuman fitur yang akan diinstall kemudian pilih Next hingga selesai. SQL server telah berhasil diinstall.
12. Selanjutnya buat rule firewall untuk mengizinkan sql server koneksi keluar maupun ke dalam.

Buat Database

  1. Masuk ke aplikasi SSMS, pada folder Databases klik kanan New Database
  2. Pada jendela New Database masukkan nama database yang diiinginkan pada menu General
  3. Bagian Database files geser ke kanan dan pilih Path untuk mengganti letak file database dan log (.mdf dan .ldf) dari database yang dibuat.
  4. Klik Ok dan database telah berhasil dibuat.

Import dan Eksport Database

Untuk import dan eksport database kita menggunakan aplikasi manajemen database tambahan yaitu Microsoft SQL Server Management Studio yang bisa di-download gratis dari situs resminya.

Backup Database

  1. Buka aplikasi SSMS > Pilih Database yang ingin di-backup > klik Kanan > Pilih Tasks > Pilih Back Up....
  2. Pada jendela backup, Menu source untuk mengisikkan nama database, Backup Type pilih Full untuk backup full datab ase (file backup berkestensi .bak).
  3. Menu Back up to pilih Disk.
  4. Pilih Add untuk memilih lokasi backup dan masukkan nama file backup.
  5. Klik OK dan database telah berhasil di-backup.

Restore Database

  1. Buka aplikasi SSMS > Pilih Database yang ingin di-restore > klik Kanan > Pilih Tasks > Pilih Restore > Pilih Database....
  2. Centang Device > Pilih kotak di sebelah kanan > muncul jendela baru pilih Add > Pilih lokasi file backup > Klik OK
  3. Pada menu Files > Pilih bagian Restore As jika ingin memindahkan file database (.mdf dan .ldf)
  4. Pada menu Options > Centang Overwrite... > hilangkan centang di menu Tail-Log backup > Jika ada koneksi yang masih terhubung ke database yang ingin di-restore pilih Close existing....

Attach dan Detach Database

Attach/Detach database dapat digunakan untuk memindahkan file database ke media lainnya. Attach akan mengambil file .mdf dari sebuah database. Tetapi cara ini tidak direkomendasikan oleh Microsoft jika kita ingin memindahkan database pada perangkat yang sama 1.

Attach Database

  1. Klik kanan Folder Database di SSMS > Pilih Attach
  2. Pilih Add untuk menambahkan file .mdf > Pada bagian Attach As ubah nama database
  3. Klik OK

Detach Database

  1. Klik kanan Database yang ingin di-detach > Pilih Detach
  2. Pada jendela detach, centang Drop Connections jika masih terdapat klien yang terkoneksi ke database.
  3. Perhatikan status dari database jika Not Ready berarti database belum siap untuk di-detach.

Troubleshoot Lock Database

Biasanya pada saat aplikasi berjalan terjadi proses yang cukup lambat, jika ingin mengidentifikasi melalui database, bisa menggunakan query dari sql server

sp_who2

Status suspended bukan berarti lock.
Jika status proses yang suspended dari hostname server jangan di-kill, karena akan mengakibatkan servis database berhenti.